BLANGPIDIE - Dinding beton ruang Media Center Kantor Bupati Aceh Barat Daya (Abdya) jebol. Tidak ada korban dalam peristiwa tersebut namun sembilan unit komputer (CPU dan layar monitor LCD), alat station relay, studio transmisterlink rusak, sembilan meja, kursi, dan kamar studio mini siaran hancur diterjang kepingan beton dinding bercampur lumpur warna kuning. Kerugian ditaksir sekitar Rp 700 juta.
Dinding beton kamar media center yang berada di lantar dasar kantor bupati bersebelahan dengan ruang Bagian Keistimewaan Aceh diperkirakan jebol pada Senin (20/7) malam menyusul peristiwa hujan lebat mengguyur lokasi, namun baru diketahui, Rabu (22/7). Menurut keterangan, ruang media center tidak dibuka selama dua hari belakangan dan ketika pintu ruangan hendak dibuka, salah seorang pegawai terkejut melihat cairan lumpur warna kuning batu bata keluar dari celah bawah daun pintu kamar. Saat pintu dibuka, suasana dalam rungan sangat berantakan seperti baru saja diterjang peristiwa banjir.
Salah satu sisi dinding dari beton batu bata tampak dalam keadaan jebol dan pecah dalam bentuk kepingan. Komputer (CPU dan layar monitor LCD) termasuk meja dan kursi dalam keadaan berantakan dibalut lumpur warna kuning batu bata. Mendapat laporan, Bupati Akmal Ibrahim meninjau ruangan media center dalam kondisi berantakan tersebut. Peninjauan didampingi, Kadis Pekerjaan Umum, Ir Mohd Tavip, Plt Asisten Adiministrasi Umum, Drs Ramli Bahar, Plt Kabag Ekonomi dan Pembangunan, Edy Sumarjan dan Kabag Humas dan Protokol, Yuhardi.
Kabag Humas dan Protokol Setdakab, Yuhardi dihubungi wartawan, Rabu (22/7) menjelaskan, dalam peristiwa tersebut sembilan unit komputer (CPU dan layer moninor LCD) bantuan NGO rusak karena dimasuki air bercampur lumpur warna kuning batu bata. Sembilan unit kursi dan meja computer hancur akibat diterjang atau ditimpa kepingan beton dinding yang jebol, satu unit meja bundar hancur, satu genset terendam.(nun)
Pemkab Aceh Besar Dibohongi Perusahaan Tambang?
TRAS UTAMA: Pemkab Aceh Besar tampaknya kurang berhati-hati dalam mengurus kepentingan rakyat banyak. Buktinya, PT Lhoong Setia Mining, perusahaan penambang bijih besi, diberi izin sejak tahun 2006 mengeksploitasi kekayaan dari perut Bumi Lhoong sesuka hati. Eksekutif seakan diam saja ketika pajak tak dibayar dan dana bagi hasil yang dijanjikan tak direalisasi. Meski sudah lebih dari 100 ribu ton bijih besi diambil, tidak jelas alokasi dana relokasi. DPRK setempat pun meminta izin eksploitasi perusahaan ini dicabut. Apa sebetulnya yang terjadi? Kontras mengupas tuntas.TRAS KHUSUS: Banyak kasus dugaan korupsi di Kabupaten Pidie yang terjadi pada masa lalu. Salah satu yang sedang diusut adalah kasus yang melibatkan mantan Bupati Pidie Abdullah Yahya Cs. Kasusnya kini disidangkan di Pengadilan Negeri Sigli. Mengapa mantan para pejabat Pidie itu terjerat dengan penyalahgunaan APBD Pidie TA 2002 sebesar Rp 7,7 miliar? Seperti apa proses hukumnya? Mengapa pula GeRAK menuduh pelanggaran yang terjadi di tahun 2004 justru lebih dahsyat dari tahun 2002?
KLINIK: Jangan sepelekan flu babi, terutama bagi perempuan hamil. Bagaimana mengantisipasi serangan virus ini dan apa pengaruh terhadap bayi yang dikandung? Spesialis kandungan dr M Andalas SpOG membahas tuntas.
0 komentar:
Posting Komentar